tidak ada yang tak mungkin

Untukmengar streaming lagu Tak Mungkin Bersama mungkin tidak bisa ya karena ini bukan play lagu melainkan play radio, jadi siaran yang ada disiarkan ulang di website ini. Ada juga ini saya pikir sangat unik ya streaming lagu Tak Mungkin Bersama di jango, karena ini selain streaming biasa tapi juga langsung diberi satu album untuk AndyD. 27 Oktober 2021 07:39. Tadi malam, Hidayat berpikir panjang mengenai hidupnya dan rencana hidupnya. "Tak mungkin aku terus-terusan begini, tidak menentu. Mesti ada sesuatu yang kukerjakan. Mesti ada sesuatu yang lebih produktif daripada yang kulakukan sekarang. Tapi apa? Modal tidak ada," pikirnya. KETERBATASANfisik yang dimiliki Agus Yusuf tidak membatasi dirinya untuk terus berkarya sebagai seorang pelukis. Senin, Tak Ada yang tak Mungkin. RIZKY NOOR ALAM rizkynoor@ Humaniora. "Mulai 1989 sejak ada yayasan AMPFA yang berpusat di Swiss, saya mencoba untuk melamar ke sana dan dalam proses satu tahun bisa JadikanPerangkat Bluetooth Dapat Ditemukan Jika perangkat Bluetooth tidak muncul saat Anda mencoba memasangkannya ke PC, periksa apakah perangkat perlu dimasukkan ke dalam penemuan terlebih dahulu. perangkat yang ingin Anda pasangkan mungkin tidak mendukungnya. Periksa kemasannya atau FAQ online untuk informasi kompatibilitas yang relevan Adayang bilang, "tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita berusaha." Kaum optimis dan pecinta kata-kata mutiara positif mungkin akan merangkul prinsip ini. Sementara di sisi lain, pemilik DNA pesimis akan memicingkan mata dan mengerutkan kening saat mendengarnya. Apa sebenarnya arti kata-kata "tidak ada yang tidak mungkin?" Site De Rencontre Pour Femme Entre Femme. Lukas 2329 - Kuasa kasih Allah kita di dalam Tuhan Yesus, sungguh tak terselami. Akal kemampuan manusia tak mampu menggapainya, begitu dahsyat dan luar biasa, herannya Dia. Hal-hal yang mustahil bagi manusia dan dunia, tidak bagi Dia, Sang Imanuel. Manusia mengukur segala sesuatu berdasarkan akal, pengetahuan, logika dan rasio, Allah jauh melebihi di atasnya. Sebab akal, pikiran, logika, pengetahuan, rasio dan apapun itu, hanyalah 6ûanugerah Tuhan bagi perempuan mandul, maka dalam akal manusia, dia pasti tidak bisa mengandung, tidak bisa melahirkam, juga tidak bisa menyusui tidak akan dapat anak. Itu logika, rasio, pikiran dan pengetahuan terbatas, tapi tidak bagi Tuhan. Renungan Perempuan mandul bahkan sudah uzur dan tidak menstruasi monepaus sekalipun, dibukakan oleh Tuhan rahimnya bisa mengandung dan melahirkan. Maka berbahagialah Tuhan hari ini mengungkapkan itu. Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui." ay 29Alkitab membuktikan apa yang dikatakan Yesus di jalan sengsara-Nya itu, bahwa orang mandul dan sudah tertutup rahimnya akan bersukacita dan berbahagia karena mereka akan mengandung dan melahirkan serta mendapatkan anak. Sebut saja 3 perempuan mandul bahkan sudah kering kandungannya, tapi masih bisa melahirkan. Pertama, Sarah, isteri Abraham. Dia bukan hanya mandul tapi sudah kering kandungannya. Tapi, oleh kuasa Ilahi, dia mengandung dan melahirkan Ishak leluhur bangsa Israel. Kemudian Hanna, yang didebut mandul. Tapi karena dia terus berdoa dan berpuasa kepada Tuhan, maka dia bisa melahirkan nabi dan imam, Semuel. Selanjutnya Elizabeth, isteri imam Zakaria. Dia melahirkan Yohanes Pembaptis. Inilah bukti dan fakta bahwa Tuhan kita berdaulat dan berkuasa melampaui akal kepikiran Kristus tidak ada yang tidak mungkin. Tidak ada yang mustahil. Sebab di dalam Yesus, mujizat itu nyata, karena kekuasaan Yesus sungguh ajaib benar dalam segala hal. Sahabat Kristus, begitulah Allah kita yang heran dan besar. Dialah Allah yang cinta kita semua, berkati dengan limpah. Allah yang mengaruniakan bagi kita sesuatu dari tidak ada menjadi ada bahkan heran, dahsyat dan luar biasa. Kekuatan dan kekuasaan-Nya yang ajaib itu, merupakan ciri khas-Nya. Apa yang Dia lakukan melampaui akal manusia. Orang mandul bisa melahirkan. Bahkan terlalu banyak mujizat yang Tuhan karuniakan bagi kita terus hidup setia dan taat pada-Nya meski harus menderita, memikul salib, sabarlah, keajaiban kuasa-Nya akan dinyatakan-Nya atas kita. Sebab mujizat-Nya pasti nyata dan teejadi atas hidup kita. Peganglah selalu bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Asal kita tetap mengikuti jalan-Nya. Mujizat-Nya pasti nyata bagi kita. Jangan hitung pakai akal kepada Tuhan. Tapi gunakanlah iman. Akal kita terbatas. Tapi iman kita kepada Tuhan menghentar kita ke pintu gerbang berkat rahmat dan anugerah yang tak sanggup ditakar oleh nalar secerdas dan sehebat apapun juga. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil dan tak ada yang tidak mungkin. Mujizat-Nya disediakan-Nya bagi kita. Kita pasti diangkat dan dipulihkan serta diberkati-Nya secara dahsyat dan luar biasa. Maka janganlah mata kita dibutakan oleh keinginan sesaat. Janganlah jalan kita tertutup oleh keserakahan dan kejahatan kita. Tapi, yakinlah dan imanilah Tuhan akan terus mengasihani kita dan menyatakan mujizat-Nya bagi kita dan keluarga, asal kita terus bertahan hingga ke tamat, hidup di dalam Dia walau harus memikul salib. Amin DOA Tuhan Yesus, kuatkan kami terus setia pada-Mu, walau harus menderita, dan nyatakanlah mujizat-Mu atas kami. Amin Menekuni dunia migas sudah menjadi gairah passion Nanang Abdul Manaf sejak muda. Namun, ia tidak pernah menyangka pengalamannya selama bekerja di Pertamina demikian beragam, bahkan tak jarang menegangkan dan tak semua orang bisa mengalaminya. Salah satunya adalah ketika orang nomor satu di PT Pertamina EP itu terjebak di daerah konflik Libya, menyusul jatuhnya kekuasaan Moammar Khadafi akibat kudeta berdarah pada Oktober 2011. Saat perang meletus, Nanang Abdul Manaf sedang bertugas di negeri kaya minyak itu. Bersama ratusan ribu orang lainnya, Nanang terjebak di Bandara Tripoli selama 40 jam. Syukurlah, ia akhirnya berhasil dievakuasi, meski dengan susah payah. Pria kelahiran Bandung, 6 Februari 1964, ini selalu percaya bahwa hal-hal yang semula dianggap tidak mungkin bisa menjadi mungkin, asalkan disertai kerja keras. “Yang terpenting lagi adalah eksekusi. Jangan berharap hasil kalau tidak ada eksekusi,” ujar dia. Masih tentang hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, Nanang juga yakin ia bersama segenap karyawan bisa mewujudkan obsesinya membawa anak perusahaan PT Pertamina Persero itu menjadi produsen migas terbesar di Tanah Air. “Itu butuh effort luar biasa. Tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin,” tutur Nanang, yang merintis karier dari nol di Pertamina. Nanang Abdul Manaf punya definisi sendiri tentang kesuksesan. Dalam definisinya, seseorang atau sebuah perusahaan bisa dikategorikan sukses jika telah berhasil memberikan kontribusi yang maksimal kepada semua pihak. “Misalnya Pertamina EP dianggap sukses jika target internalnya tercapai, kemudian dinilai masyarakat dan stakeholder sebagai perusahan yang memberi kontribusi. Kalau hanya target finansial, tapi masyarakat di sekitarnya memusuhi, tidak bisa dibilang sukses,” tegas dia. Berikut penuturan lengkap Nanang Abdul Manaf kepada wartawati Investor Daily Euis Rita Hartati di Jakarta, baru-baru ini Bagaimana perjalanan karier Anda sampai akhirnya memimpin Pertamina EP? Saya bergabung dengan Pertamina pada pertengahan 1991. Saya pertama kali ditempatkan di Unit Eksplorasi dan Produksi EP Sumbagsel. Saya di bagian eksplorasi, memulai karier sebagai junior geologist. Pertama kali di lapangan, saya ditugaskan di Jambi. Infrastruktur Jambi waktu itu belum bagus seperti sekarang. Lebih banyak jalan off-road daripada jalan aspalnya. Tapi karena background saya geologis, saya menikmatinya, Kemudian saya dapat special job untuk menangani project panas bumi di Ulu Belu, Lampung. Saya dapatkan special task force, mulai dari membuka lahan, menyiapkan lokasi, proses pengadaan rig, sampai eksplorasi panas bumi. Saya merasa punya pengalaman yang berbeda, saya jadi tahu panas bumi, karena sebelumnya saya punya pengalaman eksplorasi di migas. Jadi, kalau bicara tentang panas bumi dan sebagainya, saya nyambung karena pernah di sana, walaupun tidak lama. Selanjutnya saya dipindahkan ke Jakarta. Saya sebetulnya masuk ke dinas teknologi. Dinas ini cikal bakal upstream technology center UTC. Tapi saya tipe orang yang tidak suka duduk di belakang meja. Makanya hanya beberapa bulan di situ. Saya pun mencari tantangan, akhirnya diberi kesempatan. Saya diminta membantu kegiatan eksplorasi untuk Sumatra. Kenapa Anda lebih suka kegiatan operasi? Karena di bagian operasi tidak hanya menangani teknikal, tapi juga me-manage people. Kompleksitasnya lebih penuh tantangan dibandingkan kalau saya hanya duduk di belakang meja. Menurut saya, kesempatan-kesempatan itu memang harus dicari. Kalau diam, saya tidak akan ke mana-mana. Alhamdulillah, saat menangani operasi di Sumatra, saya menemukan banyak discovery penemuan cadangan. Boleh dibilang, kalau di bagian operasi itu kelihatan hasilnya. Kalau ada discovery, rasanya puas dan ada kebanggaan tersendiri, karena dari situlah semua proses produksi migas dimulai. Pengalaman paling berkesan selama Anda di lapangan? Tentu saja banyak sekali. Misalnya saat saya bergabung dengan Joint Operation Body JOB Sante Fe di Blok Salawati, Papua. Selama tiga tahun, saya pulang-pergi PP Jakarta-Papua, dengan waktu tempuh 10-12 jam. Saya juga pernah bertugas sebagai project leader untuk pengeboran deep water di Matindok. Saat itu, kami ngebor lima sumur laut dalam. Itu adalah pertama kami ngebor di eksplorasi laut dalam, sumur offshore, dan tidak berhasil. Artinya dari ngebor lima, baru tiga sudah dry semua. Kami berhenti, selesai. Saya pun harus menjelaskan kenapa tidak berhasil. Tapi itu biasa, pengalaman juga. Tidak banyak orang yang punya pengalaman ditugaskan untuk pengeboran di offshore. Tidak melulu di lapangan, saya juga pernah diminta korporat untuk menangani transformasi perusahaan. Saya yang biasanya menangani operasi, gelogi, dan lainnya, tiba-tiba harus bergabung dengan tim McKinsey untuk transformasi Pertamina pada 2006. Saya ditunjuk sebagai wakil dari hulu upstream. Waktu itu pertama sekali membuat breakthrough project. Di sana, saya betul-betul mendapatkan pengalaman, ilmu, kemudian pengetahuan yang totally berbeda. Ada pengalaman lain yang tidak kalah menarik, yakni saat saya ditugaskan ke Libya untuk menjalankan kegiatan eksplorasi sampai mendapatkan cadangan. Situasinya sangat menantang. Sedang asyik melakukan kegiatan di sana, tiba-tiba terjadi eskalasi politik dalam waktu yang sangat cepat. Khadafi pemimpin Libya, Moammar Khadafi jatuh. Benar-benar tak terduga. Padahal saat itu Libya adalah negara yang sangat kaya. Produksi minyaknya 1,7 juta barel per hari bph, sedangkan penduduknya hanya tujuh juta orang. Produksi gasnya langsung diekspor ke Eropa, sehingga bisa dibilang banyak uang tapi peduduknya sedikit. Ketika perang mulai pecah, saya waktu itu diminta siap-siap pulang ke Indonesia. Akhirnya saya dievakuasi di Tunis dengan susah payah. Saya terjebak selama 40 jam di airport Tripoli. Tidak ada makanan dan lainnya. Bayangkan, ratusan ribu orang seketika ingin keluar dari negara itu. Itu pengalaman unik yang tidak semua orang bisa beruntung mengalaminya seperti saya. Ketika saya pulang, ternyata banyak penyambutan. Saya juga tidak menyangka, ada Bu Karen Karen Agustiawan, Dirut Pertamina saat itu, wartawan, dan lainnya. Anda tidak tergoda untuk bergabung dengan perusahaan migas asing? Terus terang tergoda. Saya juga sempat melamar ke mana-mana. Kebetulan yang mengundang pertama adalah Pertamina, saya tes, periodenya Maret sampai September. Waktu itu saya sempat juga dipanggil untuk tes di Asamera Conoco, Gulf, tapi yang akhirnya betul-betul confirm adalah Pertamina. Prestasi selama Anda di Pertamina EP? Nature saya di eksplorasi. Maka saat punya kesempatan di Pertamina EP, saya tunjukkan performa saya. Saya pernah melakukan hal-hal bagus di sana. Saya bisa ngebor sampai 29 sumur setahun untuk eksplorasi saja. Sekarang paling-paling 10-12 sumur. Harga minyak pun dulu gila-gilaan. Jadi, kami dipacu. EP juga produksinya bagus, harganya bagus, sehingga 80% keuntungan korporat pada 2011-2012 dari EP. Lalu saya sempat diminta menangani kegiatan di Malaysia, hingga akhirnya kembali ke Pertamina EP dan menjadi Direktur Eksplorasi. Di sini tantangannya lain lagi. Saat itu produksi turun dan harga minyak sedang tajam-tajamnya turun. Produksi turun ke titik nadir 77 ribu bopd pada 2017. Saya menjadi Presdir pada Mei 2017. Saya konsolidasi, kebetulan tim direksinya baru. Kami waktu itu sepakat bagaimana caranya supaya Pertamina EP bangkit lagi. Moral pegawai kami angkat untuk bekerja lebih keras bersama-sama. Saat itu muncul ide untuk membentuk leaders forum. Kami kumpulkan para general manager GM dan vice president VP untuk merumuskan tantangan yang kami hadapi. Ekspektasi stakeholder cukup tinggi sehingga kami harus do something yang berbeda dari sebelumnya. Apa yang harus kami improve, kami banyak evaluasi, dan membuat strategi untuk mendapatkan kepercayaan diri. Hasilnya kelihatan. Pada 2018 kami reborn. Seperti mobil mogok, dorongnya setengah mati, tapi begitu engine-nya hidup, jalannya jadi gampang. Itu momentum yang kami dapatkan pada 2017-2018. Masuk 2019, tantangannya tidak lebih mudah, karena target pemerintah selalu lebih tinggi dari kemampuan kami. Tapi saya selalu tekankan, yang penting kita berusaha supaya lebih baik, walau katakanlah rasanya impossible. Saya perbaiki terutama dari sisi eksekusi. Produksi migas nasional turun terus. Tantangan ke depan seperti apa? Ke depan, tantangan kita adalah bagaimana memenuhi kebutuhan yang dari tahun ke tahun meningkat, sementara produksi turun. Seperti dikatakan Presiden Jokowi, current account deficit CAD atau neraca transaksi berjalan banyak disumbang migas, karena impor minyak mentah maupun produk minyak bahan bakar minyak/BBM setiap hari sangat besar, sehingga neraca perdagangan kita defisit. Ini tantangan paling besar. Ke depan, saya yakin konsumsi BBM kita bukan makin turun, tapi meningkat. Sebab, jumlah kendaraan terus bertambah, tingkat sosial masyarakat meningkat, yang biasanya berjalan kaki ingin naik sepeda motor, yang biasa naik sepeda motor ingin naik mobil, yang punya mobil satu ingin punya dua. Bukankan pemerintah sedang mengembangkan energi alternatif? Energi alternatif sudah ada dari beberapa tahun lalu, tapi migas tetap yang paling ideal dari segi pengelolaan dibanding energi lain. Contohnya geothermal panas bumi, itu energi juga. Tapi geothermal tidak bisa diperjualbelikan secara ritel. Berbeda dengan minyak yang bisa diperdagangkan langsung. Migas juga mudah dijadikan produk, misalnya petrokimia. Dari migas bisa menjadi plastik dan lainnya. Jadi, ke depan, kebutuhan migas akan tetap tinggi, sementara kita hadapi situasi Karena eksplorasinya tidak agresif. Mungkinkah produki minyak nasional kembali seperti masa lampau, di atas 1 juta bph? Mungkin saja. Tapi untuk dapat sekelas lapangan Banyu Urip saja yang produksinya 210 ribu bph, butuh waktu lama, dari mulai discovery sampai pengembangan dan membangun fasilitas. Saat ini gap produksi dan konsumsi kita sekitar 700 ribu bph. Berarti kita butuh dua lapangan seperti Banyu Urip yang sekarang merupakan lapangan dengan produksi tertinggi. Itu tidak mudah. Kita harus buat skenario lain di luar eksplorasi, misalnya melalui EOR enhanced oil recovery atau monetisasi lapangan yang dulu dianggap marginal. Tapi untuk itu perlu insentif. Semua harus bergerak, tidak bisa hanya pemerintah pusat saja atau kontraktor migas saja, karena di lapangan kita berhubungan dengan pemerintah daerah. Jadi, semua harus punya spirit yang sama. Kita harus sadari bahwa kita sudah emergency. Kondisi cadangan migas nasional saat ini bagaimana? Cadangan dalam arti lapangan yang siap produksi itu terbatas. Tapi kalau bicara potensi atau sumber daya, masih ada. Namun harus dibuktikan dulu. Harus ada investasi. Kita harus bisa menarik investor dari luar asing agar mereka mau lagi berinvestasi di sini. Seperti era 70-80-an, di mana yang datang adalah big player, seperti Mobil Oil, Esso, BP, Shell, dan Conoco. Mereka adalah perusahaan yang punya kemampuan investasi, teknologi, SDM , dan lainnya. Kalau Pertamina sendiri nggak keluar, harus berkolaborasi. Semua negara pun sama. Amerika Serikat AS saja tidak hanya punya Exxon dan Chevron, ada juga perusahaan Spanyol, Repsol, atau BP, Shell. Jadi, negara maju pun butuh investor, apalagi Indonesia. Mimpi Anda ke depan? Kalau SKK Migas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi punya target kembali ke 1 juta bph, saya sejak 2017 bicara bahwa Pertamina EP harus kembali ke 100 ribu bph. Kalau ditanya berat, ya berat sekali. Tapi kalau kalau kita punya niat kuat dan kerja keras, berani bermimpi, tapi bukan mimpi kosong, kita turunkan satu program untuk kejar mimpi, saya masih optimistis. Kenapa? Karena kita masih punya area yang menurut saya masih potensial, seperti frontier, laut dalam. Tapi kalau ngebor 100% dilakukan Pertamina EP, ya berat. Sebab, untuk ngebor satu lapangan butuh US$ 100-150 juta, ya habis dananya hanya untuk satu sumur saja. Ya kalau dapat, kalau nggak, habislah dana kami. Decline kita tuh mencapai 25-30% setahun. Kalau do nothing, tahun depan produksi kami terpangkas 30%. Posisi Pertamina EP saat ini? Kami peringkat ke-3 untuk produksi minyak, setelah Exxon dan Chevron. Kalau untuk gas setelah BP Conoco. Tapi kalau secara agregat, kami nomor satu dengan volume produksi 240 ribu bph. Gaya kepemimpinan Anda? Saya mengedepankan kolaborasi. Saya delegasikan ke direksi. Mereka punya tim lagi di bawahnya, begitu seterusnya sampai ke level bawah. Total karyawan orang. Tugas saya adalah bagaimana men-develop ini supaya mereka berkinerja baik. Kinerja saya ditentukan oleh semua tim ini. Arti sukses menurut Anda? Bagi saya, sukses adalah jika bisa memberikan kontribusi yang maksimal. Misalnya Pertamina EP dianggap sukses kalau target internal tercapai dan oleh masyarakat serta stakeholder dinilai menjadi perusahan yang memberi kontribusi. Kalau hanya target finansial saja yang tercapai, tapi masyarakat di sekitarnya memusuhi, tidak bisa dibilang sukses. Demikian pula saya secara pribadi. Jika saya merasa tidak bermanfaat bagi orang lain, atau keluarga, saya tidak merasa sukses. Obsesi Anda? Saya ingin membawa Pertamina EP menjadi juara umum di produksi. Itu butuh effort luar biasa. Tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin. Bagaimana Anda membagi waktu dengan keluarga? Keluarga sangat paham tugas saya. Yang penting berkomunikasi. Anak saya tiga, sudah dewasa semua. Satu di Finlandia, satu di Surabaya, dan satu di Jakarta. Sekarang saya berdua lagi dengan istri, tapi tiap hari masih memantau mereka satu per satu. Saya memang cerewet untuk masalah ini.*** Biodata Nama Nanang Abdul Manaf. Tempat/tanggal lahir Bandung, 6 Februari 1964. Pendidikan S1 Teknik Geologi ITB. Baca juga Antara Golf, Kuliner, dan Menulis Editor Abdul Aziz abdul_aziz Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS - Pada postingan kali ini saya akan berbagi cara baca novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full Episode dan juga akan mereview novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full EpisodeNovel yang berjudul Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi ini memiliki sinopsis sebagai berikut. Permisi, Nona? Maukah kamu menikah denganku? Tuan, kita bahkan tidak saling kenal! Bukankah ini aneh dan terlalu terburu-buru?Deskripsi NovelJudul Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!Penulis - Penerbit JoyreadRating - Genre RomantisCara Baca Novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full EpisodeNovel yang berjudul Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi ini sangat seru untuk di baca. Kamu dapat membaca novel ini melalui aplikasi Joyread yang dapat kamu download di google play Store dengan cara mencari "Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi" di menu search aplikasi Joyread atau Langsung Buka Disini. Setelah membuka link diatas, nanti kamu akan di arahkan ke situs safelink, silahkan scroll kebawah, tunggu beberapa saat, dan klik Link Baca, maka kamu akan di arahkan ke situs Resmi Novel itulah review dan cara membaca novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full Episode. Novel ini merupakan novel yang cocok untuk dibaca bagi kamu yang suka novel bergenre romantis. Bagaimana pendapat kamu mengenai novel ini? Apakah seru untuk di baca? Silahkan berkomentar dikolom komentar dibawah. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tidak ada yang tak mungkin di dunia ini. Seperti; aku memilih jatuh cinta padamu. Pada lelaki teguh yang setia menjaga pendulum waktu. Senantiasa kaugerakkan secara setimbang. Agar kehidupan di alam ini berjalan dengan seimbang. Kadang. Jika jarum jam terlalu cepat berlari. Kau mengingatkannya agar ia kembali. Menjaga langkah, mengendalikan ada yang mustahil di dunia ini. Semisal; aku ingin menjadi penghuni abadi ruang hatimu. Hati seorang lelaki tegar. Yang tiada lelah menjaga sabar. Sabar adalah sebaik-baik kunci. Untuk menggembala hati yang lebih seringnya mengidap tabiat lalai. Tidak ada sesuatu yang muskil di dunia ini. Senyampang; cinta dan hati benar-benar tulus kauberi. Seutuhnya. Untuk kumiliki.***Malang,11 Februari 2019Lilik Fatimah Azzahra Lihat Puisi Selengkapnya Ada yang bilang, “tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita berusaha.” Kaum optimis dan pecinta kata-kata mutiara positif mungkin akan merangkul prinsip ini. Sementara di sisi lain, pemilik DNA pesimis akan memicingkan mata dan mengerutkan kening saat mendengarnya. Apa sebenarnya arti kata-kata “tidak ada yang tidak mungkin?” LIMONE mengontak Dr. Esther Widhi Andangsari, Psikolog, seorang pengajar dan Wakil Ketua Departemen Psikologi Universitas BINUS untuk mendapatkan pencerahan. “Prinsip ini merupakan semacam meyakini diri sendiri bahwa dirinya sanggup untuk menyelesaikan sesuatu, mengerjakan sesuatu, atau semacam harapan untuk hal yang dianggap tidak mungkin bagi orang lain,” jelas Esther. Menurutnya, prinsip ini semacam “self talk” untuk menyemangati diri sendiri. Atau juga ungkapan yang diberikan kepada orang lain ketika ada seseorang yang curhat. “Kalimat ini digunakan agar orang yang curhat tersebut tetap semangat menjalani kesulitan yang sedang dihadapinya,” tambahnya. Apakah memang tidak ada yang tidak mungkin? Baca terus sampai habis artikel ini untuk menemukan jawabannya, dan adakah prinsip lain yang lebih valid. Apakah Prinsip Ini Sebuah Toxic Positivity? Foto Jika seseorang yang kamu kenal atau mungkin kamu sendiri penganut prinsip ini, kemungkinan ada sebuah latar belakang mengapa memegang teguh hal ini. “Bisa saja ada kesulitan yang sedang dihadapi sementara tuntutan tinggi, sehingga orang ini perlu untuk menyemangati dirinya sendiri,” terangnya. Atau, “bisa saja seseorang yang sedang ada masalah, kemudian curhat pada orang lain. Kemudian orang tersebut memberikan saran atau nasihat berupa kata-kata yang dianggap positif bagi orang yang bermasalah itu,” imbuhnya. Sekilas “tidak ada yang tidak mungkin” terdengar seperti toxic positivity. Benarkah hal ini bisa dimasukkan ke dalam kategori ini? “Menurut saya tergantung kondisinya atau konteksnya, untuk menentukan apakah ini toxic positivity atau tidak,” jawabnya. “Bagi orang-orang yang secara impulsif atau emosional semata mengucapkan kata-kata tersebut, entah pada diri sendiri atau ditujukan pada orang lain, tetapi dia sendiri sebenarnya tidak meyakini kata-kata tersebut—bisa saja menjadi semacam toxic psitivity,” jelasnya. “Bisa juga menjadi toxic positivity ketika orang ini justru denial atau menolak adanya persoalan dan perasaan negatif atau emosi negatif yang ada. Orang ada kalanya menginginkan sesuatu yang baik’ atau enak’ tetapi menolak adanya sesuatu yang negatif pada dirinya. Kalimat tersebut diucapkan bukan untuk menyemangati diri sendiri tetapi menolak kenyataan yang ada dan menganggap dirinya baik-baik saja. Keyakinan yang salah ini bisa membuat seseorang justru akhirnya tidak berupaya atau melakukan apa pun,” ujarnya. Namun, di sisi lain, kalimat ini bisa tidak menjadi toxic positiity ketika orang tersebut memiliki kesadaran self-awareness bahwa memang persoalan itu nyata, kesulitan itu memang di depan mata, saat ini ia berada dalam kesulitan dan menyadari bahwa harus ada upaya untuk melakukan sesuatu. “Sehingga kata-kata nothing is impossible tiada yang mustahil bisa menjadi pendorong atau meyakini diri sendiri bahawa usaha yang ia lakukan untuk mengatasi persoalan itu-merupakan sesuatu yang memungkinkan,” tegasnya. Apakah Memang Tidak Ada yang Tidak Mungkin dalam Hidup? Foto Kamu sudah hidup lebih dari seperempat abad dan menelan berbagai asam garam dunia, apa pendapatmu tentang prinsip tidak ada yang tidak mungkin’ ini? Menurut Esther ungkapan ini sebenarnya banyak beredar di kalangan masyarakat Indonesia yang memiliki sistem kepercayaan dengan nilai- spiritual tertentu. “Keyakinan bahwa tiada yang mustashil’ itu bisa saja terwujud ketika seseorang memiliki keberserahan pada Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan memberkati usaha yang dilakukannya. Keberserahan berarti manusia tetap aktif melakukan sesuatu sementara kognisi dan afeksi meyakini adanya penyertaan dari Tuhan,” bebernya. “Di sisi lain bila dipikirkan dengan logika manusia, kelihatannya sulit untuk melihat tidak ada yang tidak mungkin’—tiada yang mustahil—secara nyata dalam kehidupan manusia. Kalimat ini menurut saya maknanya bisa ganda, tergantung pada keyakinan seperti apa dan kesadaran diri seperti apa yang dimiliki oleh seseorang,” ujarnya. Apakah salah jika memegang prinsip hidup ini? Tergantung. “Tergantung kondisi keyakinan diri dan kesadaran diri orang tersebut. Bila kesadaran diri rendah dan sekadar impulsivitas memegang prinsip tersebut, maka ini bisa menjadi hal yang salah. Tetapi bila ia menerima kesulitan hidup dan ada usaha yang dilakukan serta meyakini usaha tersebut setidaknya memberikan pengharapan, bisa saja menjadi positif. Karena bila usaha tersebut ternyata gagal, setidaknya kesadaran diri akan membuatnya bisa menerima kenyataan,” jelasnya. Baca Juga Dengan kata lain, prinsip ini memiliki efek positif dan negatif—yang semuanya tergantung pada situasi, kondisi, dan individu. Negatif bila akhirnya “membuat seseorang malah justru tidak melakukan apa pun dan mengharapkan sesuatu yang terlalu berlebihan. Tetapi bila sudah ada upaya, setidaknya ia perlu menyemangati dirinya atas usaha yang dilakukannya dengan catatan menerma kenyataan yang ada, ini bisa berdampak positif,” terangnya. Bagaimana Menghadapi Kegagalan Padahal Sudah Berusaha? Foto Kamu sudah melakukan berbagai usaha dan memiliki pengharapan segalanya lancar jaya ini sesuatu yang normal, tapi sh*ts happen ini sering kali terjadi—sehingga skenario terburuklah yang terjadi. Kamu pun sedih luar biasa ini sesuatu yang wajar. Bagaimana bisa menghadapi kegagalan dan rasa sedih plus kecewa bercampur marah dan perasaan-perasaan lainnya itu? “Perlu ada kesadaran diri, menerima kenyataan yang ada termasuk menerima semua perasaan negatif yang dirasakan,” ujarnya. “Terima diri apa adanya, tidak memaksakan diri secara berlebihan atau tidak terukur secara realistis. Menerima kenyataan diri termasuk emosi negatif itu perlu supaya bisa lebih realistis dan tetap solutif. Mencurahkan perasaan negatif boleh saja, setelah itu mari bersikap tenang untuk dapat berpikir dan menemukan solusi lain bila solusi yang sebelumnya tidak berhasil. Terima diri dan keadaan yang menimpa diri,” tekannya. Kegagalan ini mungkin membuatmu ingin membuang jauh-jauh prinsip hidup “tidak ada yang tidak mungkin” dan menggantikannya dengan hal lain. “Miliki prinsip yang intinya menerima kondisi diri dan kenyataan negatif termasuk emosi negatif yang ada, kemudian mendorong diri sendiri berupaya semampunya dan menerima apa pun hasil yang ada,” saran Esther. “Yang baik adalah cobalah untuk beradaptasi dengan segala kenyataan yang ada. Misal, Bila gagal sekali bukan berarti saya gagal seterusnya’. Atau Kesulitan membuat saya semakin bertumbuh dan membentuk dir ilebih baik’. Atau bisa juga Persoalan yang diselesaikan dengan baik membuat saya lebih kreatif dan inovatif’. Yang berbau spritual juga bisa seperti ini Lakukanlah yang terbaik dan relakanlah Tuhan mengerjakan bagianNya,'” anjurnya. Bagaimana menurutmu, apakah memang tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini? Well, kalau kata Depeche Mode sih, Nothing’s Impossible. Dan Tom Cruise berkali-kali bilang bahkan Mission Impossible bisa berhasil buktinya akan dirilis Mission Impossible 7. Mungkin jika dibarengi dengan tagline Nike “Just Do It“, prinsip tidak ada yang tidak mungkin ada sisi positifnya? Yang pasti, kalau kata Albert Einstein everything is relative. Selanjutnya Step by Step Melatih Diri Melakukan Refleksi Diri.

tidak ada yang tak mungkin